Suami Istri Nekat Jual Anak Kandungnya Demi IPhone

Suami Istri Nekat Jual Anak Kandungnya Demi IPhone

Sabtu, 05 Agustus 2023, Agustus 05, 2023


 Beritaindo.Online

- Pasangan suami istri nekat menjual anak kandungnya demi bisa bersenang-senang.

Uang hasil menjual anaknya ia pakai untuk jalan-jalan ke berbagai negara dan membeli ponsel iPhone.

Peristiwa ini terjadi di West Bengal, India. Pihak kepolisian menangkap pasangan suami istri tersebut.

The Indian Express, Jumat (4/8/2023), kabar itu menimbulkan kemarahan dan keprihatinan karena ada individu tega melakukan itu untuk mendapatkan kesenangan semata.

Diungkapkan oleh polisi setempat yang tak disebutkan namanya, berdasarkan hasil penyelidikan pasangan itu mengaku menjual putra mereka yang masih berusia delapan bulan.

Menurut laporan yang sama pasangan itu diketahui sebagai Jaydev Ghosh dan Sathi.

Anak pasangan suami istri itu dijual kepada seorang penduduk bernama Priyanka Ghosh, yang kebetulan tinggal di wilayah yang sama.

Dan akhirnya pasangan suami istri sekaligus dan wanita yang terlibat dalam jual beli anak itu ditangkap.

Setelah dilakukan interogasi, ibu yang terlibat dalam kasus ini telah mengakui perbuatannya.

Kepada polisi, pelaku menggunakan uang berjalan-jalan ke seluruh negara bagian dan mengunggah perjalanan itu untuk konten Reels Instagram.

Selain itu, polisi juga mengungkapkan ayah dari bayi tersebut mencoba untuk menjual anak mereka yang lain, seorang anak berusia tujuh tahun, meskipun rencana tersebut akhirnya tidak berhasil. 

Ogah Urus Anak, Ibu Muda di Batam Jual Bayi Bareng Pacar, Harga Rp 11 Juta

AHA (17), warga Bengkong Sadai, Bengkong, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ditangkap polisi karena terbukti menjual anak kandungnya DA yang masih berusia 6 bulan.

Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Bernufus Budi Hartono mengatakan, AHA menjual anaknya Rp 11 juta ke warga Medan, Sumatera Utara.

Kasus ini terungkap berkat laporan nenek korban.

"Saat ini pelaku sudah kami amankan dan masih dalam pemeriksaan," kata Budi kepada Kompas.com yang dihubungi, Senin (31/7/2023) malam.

Untuk motifnya, Budi mengaku hingga saat ini belum mengetahui secara pasti.

Namun dari hasil pemeriksaan sementara diduga pelaku belum siap untuk mengurus korban.

"Tapi ini masih dugaan sementara,

Karena masih banyak saksi yang belum dilakukan pemeriksaan," terang Budi.

Selain menangkap pelaku AHA, polisi juga mengamankan BUS (40) yang merupakan pembeli juga makelar sindikat perdagangan bayi dan IR (19) pacar dari AHA.

"Pelaku BUS kami amankan di kediamannya di Medan, Sumatera Utara (Sumut) dan saat ini kami juga masih melakukan pengejaran terhadap beberapa pelaku lainnya yang diduga terlibat dari kasus perdagangan bayi tersebut," ungkap Budi.

Kronologi kejadian

Budi menjelaskan, kronologi kasus ini berawal dari kecurigaan nenek korban yang tidak melihat cucu dan anaknya saat tiba di rumah sepulang bekerja.

Nenek korban kemudian menelepon AHA tetapi tidak diangkat.

"Dari sana pelapor berinisiatif mencari keberadaan AHA, dan menemukan AHA berada di kosan temannya di kawasan Batam Centre," ungkap Budi.

Saat menemukan AHA, ibu pelaku curiga karena cucunya, DA tidak ada bersamanya.

Kepada ibunya, AHA mengaku bahwa DA diadopsi seseorang.

Berangkat dari kecurigaan itu, ibu pelaku kemudian membawa AHA ke Mapolresta Barelang.

"Dari sana diketahui, kalau AHA telah menjual anaknya yang dibantu pacarnya berinisial IR (19) kepada BUS, warga Medan," jelas Budi.

Pihaknya langsung berangkat ke Medan dan berhasil menyelamatkan korban DA.

"BUS kami amankan dikediamannya di Medan, bahkan bayi tersebut kembali dijual BUS kepada pelaku SBL seharga Rp 15,5 juta," sebut Budi.

Transaksi dilakukan di Batam

Budi menjelaskan, transaksi penjualan ini dilakukan di kawasan Simpang Nato, Sagulung Batam.

Pelaku BUS mengetahui ada bayi di Batam hendak dijual melalui jejaring sosial media.

"Yang menawarkan ke BUS ini adalah IR, mereka berkenalan di sosmed," sebut Budi.

BUS datang ke Batam dan terjadi transaksi pada Rabu (19/7/2023).

"Usai melakukan transaksi, BUS dan korban balik ke Medan," terang Budi.

Saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus ini dan mengejar beberapa pelaku lain yang terlibat.

"Yang jelas ada beberapa pelaku yang masih dilakukan pengejaran," pungkas dia.

Sumber:Tribun.Com

TerPopuler