Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tareran, Ferdinand Tampi, S.Pd, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif seluruh unsur sekolah, khususnya para guru yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kondisi psikologis peserta didik.
"Guru bukan hanya pengajar, tapi juga pembimbing. Panggilan sebagai guru adalah panggilan jiwa yang menuntut kepekaan dalam berbagai situasi, termasuk dalam mendeteksi dan mencegah praktik bullying yang kerap terjadi secara tersembunyi," ungkap Tampi, Kamis (10/7/2025).
Program pencegahan bullying di SMP Negeri 1 Tareran dilakukan secara sistematis melalui pendekatan edukatif, konseling rutin, dan pembinaan karakter. Sekolah juga mengintegrasikan nilai-nilai toleransi, empati, dan solidaritas dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua, komite sekolah, serta melibatkan siswa sebagai agen perubahan melalui program "Teman Sebaya" untuk memperkuat budaya saling menghargai di lingkungan sekolah.
Ferdinand Tampi menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak menjadikan pihak sekolah lengah, tetapi justru menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan karakter siswa. "Kami akan terus memperkuat sistem pengawasan dan pendekatan personal kepada siswa, agar bullying benar-benar bisa dihapuskan dari sekolah ini," pungkasnya.
Ke depan, SMP Negeri 1 Tareran berkomitmen menjadikan sekolah sebagai ruang tumbuh yang inklusif dan bebas kekerasan demi mencetak generasi yang cerdas, tangguh, dan berakhlak mulia.