Jakarta, fakta62.info-
Bihun sering dianggap sebagai makanan diet alternatif nasi, karena bentuknya yang ringan dan porsi makannya yang terlihat lebih sedikit. Tapi, apakah bihun bagus untuk diet?
Sebagai salah satu bahan makanan populer di Indonesia, bihun mudah ditemukan dalam berbagai olahan, dari sup hingga tumisan. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang netral membuat bihun jadi favorit banyak orang.
Namun, sebelum memasukkan bihun ke dalam menu diet harian, pahami terlebih dahulu kandungan gizinya. Beberapa orang menganggap bihun rendah kalori karena terlihat ringan dan tidak mengenyangkan seperti nasi atau mie kuning.
Faktanya, kandungan karbohidrat dalam bihun bisa saja setara, bahkan lebih tinggi, tergantung dari bahan dasarnya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui bagaimana bihun dibuat dan seberapa besar porsinya saat dikonsumsi.
Kandungan Gizi Bihun
Bihun umumnya terbuat dari tepung beras atau tepung jagung, tergantung jenisnya. Untuk bihun dari tepung beras, dalam 100 gram bihun matang biasanya mengandung sekitar 109 kkal kalori, 25 gram karbohidrat, dan1,5 gram protein.
Bihun sangat rendah serat. Dari sini terlihat bahwa bihun adalah sumber karbohidrat yang tinggi. Ini artinya, bihun bisa memberi energi cepat, tapi tidak memberikan rasa kenyang tahan lama.
Indeks Glikemik Tinggi
Bihun memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi, terutama jika dibuat dari tepung beras. Indeks glikemik menunjukkan seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah.
Makanan ber-GI tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, memicu rasa lapar kembali dalam waktu singkat, dan tidak ideal untuk penderita diabetes atau mereka yang sedang diet rendah gula. Makanan ber-GI rendah lebih disarankan untuk diet, karena membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan menstabilkan energi tubuh.
Cara Pengolahan Bihun
Meskipun bihun bisa dimasukkan dalam menu diet, cara memasaknya sangat menentukan. Bihun yang digoreng dengan banyak minyak dan dimasak bersama bahan tinggi garam dan lemak seperti sosis, kornet, serta disajikan dalam porsi besar bisa menggagalkan tujuan diet karena meningkatkan asupan kalori tanpa meningkatkan nilai gizi.
Sebaliknya, bihun yang direbus atau ditumis ringan, dicampur dengan sayuran, protein seperti ayam, telur, tahu, dan disajikan dalam porsi terukur lebih mungkin cocok untuk diet seimbang.
Apakah Bihun Bagus untuk Diet ?
Bihun tidak bisa langsung dikategorikan sebagai makanan diet-friendly, terutama jika bihun beras biasa. Kandungan karbohidratnya tinggi, seratnya rendah, dan GI-nya bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
Namun, dalam porsi kecil dan diolah dengan cara sehat, bihun tetap bisa masuk ke dalam pola makan diet, terutama jika dipadukan dengan protein dan sayuran. Jika kamu sedang menjalani program diet ketat atau rendah karbohidrat, bihun shirataki bisa jadi alternatif yang lebih ideal. Tapi, untuk diet seimbang dengan kontrol kalori, bihun masih bisa dikonsumsi sesekali dengan pengaturan yang tepat.
Jenis Bihun yang Baik untuk Diet
Tidak semua bihun diciptakan sama. Ada beberapa variasi yang mungkin lebih baik untuk diet.
Bihun jagung lebih tinggi serat dan GI-nya sedikit lebih rendah dibanding bihun beras. Sementara itu, bihun shirataki terbuat dari umbi konjac, sangat rendah kalori dan tinggi serat larut.
Bihun shirataki adalah jenis bihun yang paling ramah untuk diet. Namun, bihun shirataki berbeda bentuk dan rasa dari bihun biasa.
(eny/eny)
Sumer: Detik.com