Program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menuai sorotan. Ketua Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Memajukan Sumut (APMPEMUS), Iqbal, menilai pelaksanaan program di Afdeling III PTPN IV Adolina tidak berjalan efektif dan jauh dari asas kemanfaatan bagi masyarakat sekitar.
Menurut Iqbal, program penanaman jagung yang seharusnya mendorong peningkatan ekonomi petani justru dinilai belum melibatkan kelompok tani lokal. “Jangankan melibatkan masyarakat sekitar atau berbagai elemen, melibatkan kelompok petani lokal saja masih dipertanyakan,” tegasnya, Kamis (28/8/2025).
Ia juga mengungkap adanya dugaan bahwa pelaksanaan di lapangan lebih berpihak kepada pihak ketiga alias vendor yang dikerjakan oleh oknum berinisial P. “Hal ini mencederai asas kemanfaatan dan niat mulia Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.
Iqbal menilai, pelibatan vendor dalam program tersebut berpotensi merugikan petani kecil dan menutup peluang budidaya mandiri masyarakat. Ia menegaskan, PTPN IV seharusnya berperan sebagai fasilitator sekaligus pengawas, agar hasil penanaman dapat benar-benar meningkatkan kesejahteraan buruh tani maupun masyarakat miskin.
“Praktik semacam ini menunjukkan bahwa PTPN IV Adolina tidak memberi ruang bagi petani lokal. Bahkan berpotensi menjadi ladang bisnis segelintir oknum,” ujarnya.
Atas kondisi ini, APMPEMUS mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk meninjau ulang program swasembada pangan di PTPN IV Adolina serta memastikan proses penanaman hingga pemanenan benar-benar berpihak pada rakyat kecil.
“Penanaman jagung ini seharusnya menjadi peluang rezeki bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat banyak,” tegas Iqbal.
Sebagai langkah lanjutan, APMPEMUS berencana menggelar aksi damai dalam waktu dekat sebagai bentuk protes sekaligus dorongan agar program swasembada pangan dapat membawa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai.
(Red/R,N Tim)