.png)
Kerinci, fakta62. Info–
Senja baru saja turun di langit Kerinci, saat ratusan pasang mata tertuju ke lapangan utama Kabupaten Kerinci. Detik-detik penurunan bendera Merah Putih menjadi momen yang penuh haru dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8).
Suasana hening menyelimuti lapangan saat pasukan Paskibraka melangkah pasti menuju tiang bendera. Iringan musik upacara mengiringi prosesi sakral itu. Sang Merah Putih perlahan diturunkan dengan penuh kehormatan, disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin ketika prosesi selesai.
Wakil Bupati Kerinci, H. Murison, S.Pd., S.Sos., M.Si., bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, ia menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan peringatan kemerdekaan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kerinci, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, mulai dari pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka), jajaran TNI-Polri, OPD, hingga masyarakat yang hadir dan berpartisipasi. Momentum ini bukan hanya seremoni, tetapi pengingat akan perjuangan pahlawan bangsa,” ujarnya.
Rani Putri, salah satu anggota Paskibraka, mengaku bangga mendapat kesempatan bersejarah itu. “Rasanya luar biasa bisa dipercaya menurunkan bendera Merah Putih di hari kemerdekaan. Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan seumur hidup,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Di sisi lain, Budi Santoso, warga yang hadir bersama keluarganya, turut merasakan haru. “Setiap tahun saya selalu menyempatkan diri hadir. Melihat bendera diturunkan dengan khidmat membuat saya teringat jasa para pahlawan. Kemerdekaan ini harus kita jaga bersama dengan kerja keras dan persatuan,” tuturnya.
Prosesi penurunan bendera Merah Putih di Kabupaten Kerinci tahun ini bukan sekadar penutup rangkaian peringatan, melainkan juga peneguh semangat kebangsaan. Senja Kerinci sore itu seakan menjadi saksi bahwa api perjuangan dan cinta tanah air tetap menyala di hati masyarakat lintas generasi.
(S boy)
