Dana BOS di SMAN 30 Garut Diduga Tidak Transparan, Humas: “Lebih Baik Langsung ke Kepala Sekolah”

Dana BOS di SMAN 30 Garut Diduga Tidak Transparan, Humas: “Lebih Baik Langsung ke Kepala Sekolah”

Kamis, 31 Juli 2025, Juli 31, 2025

Garut, fakta62.info- 


SMA Negri 30 Garut Cihurip mempunyai anak didik 584 orang di tahun 2024 dan wendapat kucuran anggaran dengan total 822.000.000 (Delapan ratus dua puluh dua juta). Dari 12 kompenen yang tercantum di Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) ada yang menjadi perhatian publik, di antaranya:


1. Sarana dan Prasarana (Sapras) mencapai 295.800.500 (Dua ratus sembilan puluh lima juta delapan ratus ribu lima ratus rupiah)


2. Kegiatan pembelajaran dan bermain mencapai  72.000.000 (Tujuh puluh dua juta)


3. Pelaksanaan kegiatan administrasi satuan pendidikan mencapai 283.505.500 (dua ratus delapan puluh tiga juta lima ratus lima puluh ribu lima ratus rupiah)


Dari 12 komponen yang ada. Ada tiga komponen yang menjadi perhatian publik.


Awak media mencoba sambangi SMA Negri 30 Garut pada selasa 29-07-2025, namun Yayan Suryana selaku kepala sekolah sedang tidak ada di tempat kata salah seorang penjaga piket.


Hera heryanti yang memiliki peranan di Humas sekolah membeberkan untuk penggunaan dana BOS, bahwa yang tau persis tentang BOS ini yakni kepala sekolah.


Seperti yang di paparkan Hera bahwa untuk pojok baca ada seperti buku dan tempat baca namun untuk anggaran nya saya tidak tau persis.


Mungkin pak saya juga baru dan belum lama menjadi humas, informasi dari saya mungkin terbatas. Mending nanti aja konfirmasi nya langsung ke kepala sekolah saja biar lebih akurat informasinya", tutup Hera.


Dalam hal ini, awak media belum melakukan wawancara kepada pihak kepala sekolah Yayan Sunarya,  dan juga komite sekolah tentang transparansi dan akuntable penggunaan dana BOS, sampai berita ini di tayangkan.


Secara terpisah Kepsek SMAN 30 Garut Yayan Suryana,  berhasil di konfirmasi lewat aplikasi Whast Ap, pada rabu (30-07-2025), " perlu saya konfirmasi ya,  yang kesatu untuk buku yang ke dua untuk pembuatan rak buku yang ketiga pembuatan sarana baca buku salah satunya adalah tempat saung kahirupan itu adalah salah satu pojok baca", ungkap kepsek.



Selain dari pada, kepala sekolah Yayan Suryana memberikan klarifikasi terkait ARKAS, "Beda seiring dengan perubahan anggaran dan pergeseran di akhir, arkas bisa jadi berubah karena arkas itu rencana", tambah nya.


Hinggga berita ini ditayangkan, tim awak media akan melakukan konfirmasi kepada pengawas KCD Prov. Jawa Barat serta komite SMAN 30 Garut.



(HI)



Sumber: Jejakkriminal

TerPopuler