Jakarta, fakta62.info-
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, baik guru maupun siswa yang mundur dari Sekolah Rakyat diperkenankan, dan sudah ada backup atau penggantinya. “Tapi sekali lagi, (bukan hanya siswa) guru yang mundur juga ada.
Tidak ada yang 100 persen siap. Guru yang mundur juga ada,” kata Gus Ipul saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/7/2025).
Dia mengatakan, baik siswa maupun guru yang berniat untuk mundur sudah dipersiapkan pengganti atau backup-nya. “Dan guru-guru yang mundur juga langsung dibackup,” kata Gus Ipul.
“Di belakangnya kan banyak yang sudah cadangannya. Jadi ini kan melalui proses seleksi di belakangnya juga banyak yang sudah siap untuk menggantikannya,” ujar dia.
Gus Ipul mengatakan anak-anak Sekolah Rakyat akan direkrut berdasarkan desil 1 dan 2 dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Selain itu, perekrutan anak-anak ke Sekolah Rakyat juga harus berdasarkan persetujuan orang tua.
“Karena anak sekolah di sini ini harus mendapatkan persetujuan dari orang tuanya,” ujar dia.
“Jadi kalau orang tuanya nggak setuju (orang tuanya), anaknya nggak mau, ya nggak bisa maksa,” tegas dia.
Dia memastikan bahwa ada banyak calon siswa yang ingin masuk Sekolah Rakyat namun terhalang jumlah kuota. Soal siswa sekolah rakyat mundur Jika memang para siswa Sekolah Rakyat ingin mundur, tentu hal itu akan membuka peluang bagi calon siswa miskin lainnya untuk masuk dan mengenyam pendidikan.
“Kita ganti yang lain. Jadi pada dasarnya yang mundur alasannya karena tidak kerasan saja,” tegas dia.
Sebagai informasi, lima siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 16 di Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Jawa Tengah, meninggalkan sekolah.
Dua siswa telah kembali ke asrama kemarin, namun tiga dari lima siswa masih menolak untuk kembali.
Sumber : Investigasi