Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan


Air Mata Menetes di Kerinci: Angin Puting Beliung Robohkan 109 Rumah

S boy
Minggu, 03 Agustus 2025
Last Updated 2025-08-04T02:50:36Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
BUTUH BANTUAN HUKUM ?


Kerinci, fakta62.Info-
Sedih yang tak tertahankan kini menghunjam Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Bukan gempa, bukan badai besar, melainkan amukan angin puting beliung yang datang tanpa permisi. Angin itu merenggut harapan dan merobohkan 109 rumah di tiga desa: Kersik Tuo, Batang Sangir, dan Desa Sangir. Peristiwa tragis ini menjadi saksi bisu betapa rapuhnya hidup di hadapan kekuatan alam yang tak terduga.


Langit Gelap Menelan Cerita Pada Sabtu, 2 Agustus 2025, sekitar pukul 14.30 WIB, saat matahari masih memancarkan cahayanya, langit Kerinci tiba-tiba berubah kelabu. Angin kencang datang menderu, berputar, dan menghantam apa pun yang dilaluinya. Rumah-rumah yang tadinya menjadi istana kecil tempat keluarga bernaung, kini hanya menyisakan puing-puing dan atap yang berserakan. Warga yang panik berlarian mencari perlindungan, menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana kerja keras seumur hidup mereka, yang dibangun dengan keringat dan air mata, lenyap dalam hitungan detik.


Tangisan di Atas Puing Kehidupan Kesedihan yang mendalam terukir jelas di setiap wajah korban. Mereka kehilangan bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga kenangan, kehangatan, dan rasa aman yang telah lama mereka bangun. Total 109 rumah hancur, dengan 36 di antaranya rusak parah hingga nyaris tak berbentuk, 20 rusak sedang, dan 53 rusak ringan. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari 109 keluarga yang kini harus berdiri di atas puing-puing, berusaha menemukan kekuatan untuk kembali menata hidup yang porak-poranda.


Anggota DPRD Provinsi Jambi, Amrizal S.A.P., dari Fraksi Golkar dan Komisi II, tak mampu menahan perasaannya. Dengan suara bergetar, ia menyampaikan rasa sedih yang terdalam. "Mudah-mudahan tabah dan ikhlas menghadapi semua cobaan. Ini adalah ujian dari Allah. Kami turut bersedih atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Kayu Aro. Semoga kita semua diberi kekuatan dan ketabahan untuk menghadapinya," ucapnya. Kata-katanya terasa seperti pelukan hangat, seolah mencoba menguatkan warga yang sedang dilanda keputusasaan.
Amukan angin tidak hanya menghancurkan rumah warga, tetapi juga merusak atap Pasar Kersik Tuo, jantung perekonomian masyarakat. Pohon-pohon besar tumbang, seolah ikut menunduk dalam kesedihan yang sama. Seorang pedagang di lokasi kejadian, dengan mata berkaca-kaca, menceritakan kengerian saat itu. "Anginnya sangat besar dan datang dengan cepat. Kami semua panik dan berlarian keluar. Kami takut, kami tidak tahu harus ke mana lagi."


Kini, satu-satunya harapan adalah uluran tangan dari berbagai pihak. Amrizal memohon agar pemerintah daerah segera mengambil langkah tanggap darurat, terutama untuk perbaikan rumah yang rusak. Bantuan dan dukungan sangat dibutuhkan agar warga Kayu Aro bisa kembali membangun mimpi yang sempat hancur. Mari kita ulurkan tangan, pulihkan luka yang membekas di hati, di tanah Kerinci yang kita cintai.



(S boy) 

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Iklan