Seperti luka lama yang kembali terbuka, Jembatan Kaduagung Paseban kecamatan karangkancana lagi-lagi menjadi saksi kecelakaan. Usai insiden pada 10 Februari 2025, kini pada Rabu, 23 September 2025, peristiwa serupa terulang. Warga pun melayangkan kritik keras terhadap kondisi jembatan yang dinilai jauh dari kata aman.
“Banyak korban, tapi pagar jembatan yang sudah hampir 50 tahun belum diganti. Pada tidur saja atau pura-pura lupa?” sindir seorang warga dengan nada geram.
Tak hanya soal pagar rendahnya pengaman besi di sisi jembatan juga jadi sorotan.
“Kalau kendaraan oleng sedikit saja, pagar itu bukan menahan, tapi malah seperti undangan maut,” ucap warga lainnya.
Jembatan yang mestinya menjadi penghubung antarwilayah kini justru dipandang sebagai “jebakan maut berlapis cat tua”. Kritik warga semakin keras lantaran mereka menilai pihak berwenang lebih sibuk meresmikan proyek baru ketimbang merawat fasilitas vital yang sehari-hari digunakan masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan Resmi dan respon perbaikan dari aparat desa maupun pihak terkait. Masyarakat menegaskan, jika kelalaian terus berulang, maka setiap kecelakaan yang terjadi bukan lagi sekadar musibah, melainkan cermin nyata abainya tanggung jawab pemerintah terhadap keselamatan rakyatnya.