Kasus ini pertama kali terungkap setelah ibu dari kedua korban, Astri Thalia Lakutana, menerima sebuah video kiriman dari MS. Dalam video tersebut tampak kedua anak diikat dengan seutas tali di bagian leher. Khawatir terjadi sesuatu yang lebih buruk, Astri segera melapor ke pihak kepolisian.
“Dalam chat saya sudah mohon supaya jangan menyakiti anak-anak, kalau mau marah, biarlah ke saya saja. Tapi pelaku justru mengirim video anak digantung,” ungkap Astri dengan penuh emosi saat ditemui wartawan.
Mendapat laporan dari ibu Korban, aparat Polsek Tareran langsung bergerak cepat ke lokasi sekitar pukul 07.30 WITA. Polisi segera mengamankan MS untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolsek Tareran, Ipda Andros Hiinur SH, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Benar, kami telah menerima laporan percobaan pembunuhan anak oleh ayah kandung. Terduga pelaku sudah diamankan untuk diproses lebih lanjut,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan awal, tindakan MS dilatarbelakangi oleh masalah rumah tangga. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap motif pasti serta memastikan kondisi psikologis korban maupun pelaku.
Peristiwa ini sontak membuat geger masyarakat sekitar yang mengecam keras tindakan tidak manusiawi tersebut. Saat ini kedua anak telah berada dalam perlindungan ibunya dan mendapatkan pendampingan dari pihak berwenang.
Peristiwa tersebut langsung mendapat respon dari beberapa pihak terkait antara lain Unit PPA Polres Minsel, dinas PPA Minsel dan UPTD PPA provinsi Sulawesi Utara mendatangi lokasi kejadian dan langsung memberikan penanganan khusus kepada kedua korban Kamis, 18 September 2025.
Terduga tersangka sampai pagi ini sudah sementara ditahan oleh Kepolisian Resort Minahasa Selatan.
(Stefie)