Kerinci, Fakta62.info-
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025 tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Kerinci resmi dibuka hari ini di Lapangan Dinas Pendidikan. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kolaboratif daerah dalam mendukung program nasional Kemendikbudristek untuk merevitalisasi dan melestarikan bahasa daerah Kerinci (6 November 2025 ).
Pembukaan FTBI yang diikuti oleh puluhan peserta dan guru pendamping dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kerinci ini diresmikan oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, Bapak Asril, S.Pd., M.Pd.
Dalam sambutan peresmian, Bapak Asril menegaskan bahwa FTBI adalah upaya strategis untuk menanamkan kecintaan dan rasa bangga terhadap bahasa ibu di kalangan generasi muda, menjadikannya perisai budaya di tengah arus globalisasi.
“Bahasa daerah adalah jati diri dan warisan tak ternilai yang wajib kita jaga. Melalui festival ini, kita berkomitmen untuk menanamkan rasa bangga terhadap bahasa ibu kepada generasi muda,” tegas Bapak Asril. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dengan semangat mewujudkan Kerinci yang berdaya saing, maju, dan sejahtera dengan tetap berpijak pada nilai-nilai budaya lokal.
FTBI Kabupaten Kerinci merupakan implementasi langsung dari program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini dirancang untuk memastikan pewarisan dan penggunaan bahasa daerah tetap hidup dan berkembang di sekolah.
Acara pembukaan berlangsung meriah dan khidmat, diwarnai oleh berbagai pertunjukan seni budaya lokal seperti pembacaan puisi berbahasa Kerinci dan pementasan drama pendek bertema pelestarian budaya.
Puluhan peserta dari berbagai sekolah akan bersaing dalam sejumlah kategori lomba, meliputi:
* Bercerita dalam bahasa daerah
* Menulis cerita rakyat
* Pidato
* Membaca puisi daerah
* Cerdas cermat budaya
Antusiasme tinggi terlihat dari para pelajar yang berpartisipasi. Salah satu peserta lomba pidato dari jenjang SMP menyatakan kegembiraannya.
“Saya senang sekali bisa ikut lomba ini. Saya jadi lebih memahami betapa pentingnya mencintai dan menggunakan bahasa daerah sendiri,” ungkapnya dengan semangat.
Kegiatan pembukaan diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto, menandai komitmen kolektif antara pemerintah daerah, pendidik, dan pelajar Kerinci dalam menjaga kelestarian bahasa ibu sebagai aset kebangsaan yang berharga.
(S boy)







