Anggaran Jadi Kendala Utama Proyek Tanggul Raksasa Jakarta

Anggaran Jadi Kendala Utama Proyek Tanggul Raksasa Jakarta

Selasa, 17 Juni 2025, Juni 17, 2025

 Jakarta,Fakta62.info-


Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan komitmennya untuk segera memulai pembangunan mega proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW). Namun di balik cita-cita besar itu, proyek ini menemui tantangan dari sisi anggaran.


Untuk menggarap membangun tanggul raksasa dari Banten hingga Jawa Timur, diperkirakan butuh dana hingga US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun (kurs Rp 16.250). Meski demikian, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan bahwa pemerintah serius dengan komitmen itu.



"Insyaallah itu akan terlaksana. Tapi mohon juga bersabar karena kami anggarannya dari waktu ke waktu juga sangat terbatas dan ada prioritas sana-sini, tapi bukan berarti kami diam, tidak. Insyaallah kami akan tetap berjuang bersama-sama menyelesaikan segala permasalahan rob," kata Dody, dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).



Dody menilai, proyek Giant Sea Wall menjadi infrastruktur paling vital untuk melindungi kawasan pantai utara (Pantura) Pulau Jawa dari ancaman banjir rob dan perubahan iklim ekstrem.



Menurutnya, perhatian Presiden Prabowo terhadap penanganan rob Pantura Jawa terbukti cukup besar. Bahkan, sudah dicanangkan dalam visi dan misi Presiden Prabowo sebelum terpilih menjadi presiden periode 2024-2029.



"Kita tahu bahwa rob ini sudah lama karena memang kondisi dunia sedang begini, suhu dunia sedang naik, perubahan iklim, dan penurunan tanah sehingga terjadi rob," ujar dia.



"Oleh karena itu, setelah dilantik Presiden Prabowo langsung menginstruksikan kepada para menteri untuk memikirkan Giant Sea Wall dari Banten hingga Gresik," sambungnya.



Selaras dengan itu, saat ini tengah dipersiapkan pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Hal ini sebagai upaya melindungi wilayah pesisir Pantai Utara Jawa dari Jakarta sampai Semarang, termasuk Demak.



"Pembentukan Badan Otorita penting agar pembangunan Giant Sea Wall di Pantura bisa terlaksana secara berkelanjutan," kata Dody.



Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mendeklarasikan komitmennya untuk segera memulai pembangunan proyek Giant Sea Wall. Proyek ini akan terbentang sepanjang 500 kilometer (km) di pesisir Pantura Jawa, tepatnya dari Tangerang sampai Gresik.



"Kalau sampai ke Jawa Timur mungkin butuh waktu 20 tahun,15 sampai 20 tahun. Tidak ada masalah, ada pepatah kuno 'perjalanan 1.000 kilometer dimulai oleh satu langkah'. Kita akan segera mulai itu," kata Prabowo, dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (12/6/2025).



Sementara untuk membangun tanggul laut di Teluk Jakarta saja, ia memproyeksikan kebutuhan anggarannya berkisar di angka hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 162,5 triliun. Sedangkan untuk waktu pengerjaannya sekitar 8-10 tahun.



Ia juga meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung agar ikut serta mendukung kebutuhan pendanaan untuk pembangunan tanggul laut di Jakarta. Pembangunan akan diprioritaskan di DKI Jakarta terlebih dulu, baru kemudian dilanjut ke utara Semarang.



Pemerintah juga mengundang para investor untuk turut serta mendukung proyek tersebut. Ditemui terpisah, Dody menjelaskan bahwa Giant Sea Wall saat ini proses masih dalam tahap pembentukan konsep. Meski demikian, sudah ada sejumlah investor besar yang menunjukkan ketertarikannya.



"Yang paling banyak Cina pasti. Tapi yang lain-lain juga ada. Kemarin kan saya ketemu beberapa dubes mereka yang di sini, Jepang juga tertarik, banyak kok, Korea tertarik. Eropa juga, beberapa tertarik, Belanda terutama kalau Giant Sea Wall kan," ujar Dody, ditemui di sela-sela acara ICI 2025.



Selain investor asing, Dody menyebut, sejumlah investor swasta lokal juga menunjukkan ketertarikannya untuk ikut terlibat dalam proyek Giant Sea Wall. Salah satu yang terbanyak ialah perusahaan yang bergerak di sektor properti.



(kil/kil)

Sumber: Detik.com

TerPopuler