Kegiatan edukatif yang berlangsung di aula sekolah ini dihadiri oleh seluruh siswa dan guru, serta disambut langsung oleh Kepala Sekolah Ferdinand Tampi. Dalam pemaparannya, Ipda Andros menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan baik secara fisik maupun verbal.
“Bullying bukan hanya menyakiti secara fisik, tapi juga bisa berupa tekanan mental yang berdampak panjang bagi korban. Remaja harus dibekali pemahaman dan empati agar tidak terjerumus ke dalam tindakan kekerasan,” ujar Kapolsek.
Selain tentang bullying, disampaikan juga materi terkait bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan media sosial, serta bahaya penyalahgunaan narkoba. Para siswa tampak antusias mengikuti sesi interaktif yang diwarnai dengan tanya jawab dan diskusi ringan.
Kepala Sekolah Ferdinand Tampi menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. “Kehadiran pihak kepolisian sangat membantu sekolah dalam memberikan pemahaman hukum dan etika kepada siswa. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut demi generasi muda yang berkarakter,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan generasi muda yang dilakukan secara rutin oleh Polsek Tareran guna menciptakan generasi pelajar yang sadar hukum dan memiliki integritas sejak dini.
(Korwil Sulut/BT)