Momentum sakral tersebut semakin berkesan dengan penampilan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Tareran yang sukses melaksanakan tugas menaikkan bendera Merah Putih dengan sempurna. Tepuk tangan meriah dari para peserta upacara turut mengiringi prosesi pengibaran bendera.
Upacara ini dihadiri oleh seluruh unsur Forkopimca Tareran, di antaranya Kapolsek Tareran Ipda Andros Hiinur, SH bersama Ketua Bhayangkari Ranting Tareran, Danramil Tumpaan-Tareran, para hukum tua beserta perangkat desa se-Kecamatan Tareran. Kehadiran para wakil rakyat dari Kabupaten Minahasa Selatan juga memberi nuansa tersendiri, yakni Lusye Singal (Partai Golkar), Viktor Rumangu (PDI-P), dan Alex Kumaat (Partai NasDem).
Tahun ini, panitia pelaksana menghadirkan sesuatu yang berbeda dengan menyediakan dua layar besar di sekitar lapangan. Fasilitas tersebut memudahkan masyarakat dan peserta upacara menyaksikan setiap rangkaian kegiatan dengan jelas.
"Mungkin ini pertama dari sekian tahun. Baru kali ini ada layar besar yang disediakan panitia, salut", ucap John salah satu peserta yang hadir dari desa Lansot.
Sebagai tuan rumah, Hukum Tua Desa Rumoong Atas Arther Mokalu menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya upacara kemerdekaan ini. “Kami bersyukur upacara berjalan lancar, tertib, dan penuh makna. Semoga semangat kemerdekaan terus membakar hati masyarakat Tareran untuk berkarya dan membangun daerah,” ungkap Mokalu.
Upacara peringatan HUT RI ke-80 di Kecamatan Tareran ini tidak hanya menjadi ajang refleksi perjuangan para pahlawan, tetapi juga momentum memperkuat persatuan, gotong-royong, dan rasa cinta tanah air di tengah masyarakat.
(Korwil Sulut/You)