Batam, fakta62.info-
Menyambut dua momentum bersejarah sekaligus, Hari Kemerdekaan Singapura ke-60 dan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80, Yayasan Sahabat Ainon Ibrahim (YSAI) kembali hadir di Pulau Lance, Kota Batam, dengan aksi amal yang menghangatkan hati. Fokusnya: mendukung pendidikan dan pembinaan spiritual masyarakat pesisir, terutama anak-anak santri dan majelis taklim.
Dalam kegiatan ini, YSAI menyalurkan bantuan berupa rehal (meja belajar mengaji), buku Berzanji, dan buku Surah Yasiin kepada TPQ Nurul Haq dan Majelis Taklim Nurul Haq. Seluruh bantuan berasal dari para donatur di Singapura, yang menitipkan amanahnya melalui YSAI.
Hadir dalam acara ini pengurus YSAI Eko Istiyanto, aktivis sosial Batam Fakhrudin, pengasuh TPQ Ustadz Ari, serta ibu-ibu Majelis Taklim dan para santri.
“Beribu-ribu terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Bergerak, Bermanfaat, Berpahala adalah semangat yang akan terus kami gelorakan,” ujar Eko Istiyanto.
Fakhrudin, yang selama enam tahun aktif mengabdi di Pulau Lance, menyebut bantuan ini sebagai wujud nyata kepedulian lintas negara.
“Terima kasih kepada YSAI dan para donatur. Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat Pulau Lance,” tuturnya.
Sementara itu, Ustadz Ari menegaskan bahwa rehal merupakan kebutuhan mendesak bagi para santri.
“Insyaallah pahala akan mengalir kepada para donatur dan keluarga besar YSAI,” ujarnya.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Eko Istiyanto dan Fakhrudin, disusul sesi foto bersama, ramah tamah, dan doa bersama untuk kesehatan, umur panjang, dan kelapangan rezeki para donatur.
Aksi ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas negara mampu membawa manfaat besar bagi masyarakat, sekaligus mempererat tali persaudaraan dalam semangat kemerdekaan.