Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan


Tuntut Pembatasan Pemain "Impor", Bupati Cup Kerinci 2025 Resmi Dibuka

Sandra Boy
Jumat, 03 Oktober 2025
Last Updated 2025-10-03T04:41:00Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
INGIN KEGIATAN ANDA/ORGANISASI/POLITIK DILIPUT??


 

Kerinci, fakta62.Info-


Turnamen sepak bola Bupati Cup Kerinci 2025 resmi dibuka oleh Bupati Monadi pada Kamis (2/10/2025) di Lapangan Sigegar Bumi, Desa Siulak Panjang. Ajang yang diikuti oleh 40 klub ini bertujuan mencari bibit atlet asli daerah. Namun, di balik kemeriahan pembukaan, muncul kritik keras dari masyarakat yang mendesak panitia menerapkan regulasi ketat untuk membatasi pemain dari luar daerah ('impor'). Desakan ini muncul setelah pengalaman tahun sebelumnya di mana sejumlah klub peserta dinilai terlalu mengandalkan pemain non-Kerinci, mencederai misi utama turnamen.


​Keaslian pemain jadi sorotan utama warga kekhawatiran masyarakat terpusat pada terulang kasus di gelaran sebelumnya, ketika pertandingan bahkan menampilkan pemain yang berasal dari provinsi tetangga. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen turnamen untuk melahirkan generasi emas sepak bola Kerinci.


​"Turnamen ini seharusnya menjadi ruang bagi anak-anak muda Kerinci untuk berkembang. Kalau pemain dari luar daerah masih dibawa masuk, tentu kesempatan putra daerah semakin kecil," ujar seorang tokoh masyarakat Siulak.


​Warga menegaskan, penggunaan pemain dari luar daerah secara berlebihan dikhawatirkan hanya akan menjadikan turnamen sebagai ajang perebutan gengsi semata, alih-alih sarana pembinaan.


​Masyarakat usulkan aturan wajib KTP dan sanksi tegas ​Untuk menjamin tujuan turnamen tercapai, masyarakat mengusulkan sejumlah langkah perbaikan. Salah satunya adalah aturan ketat mengenai legalitas pemain, dengan mewajibkan klub peserta hanya boleh menurunkan pemain yang ber-KTP Kerinci.

Jika memang diperlukan, kuota pemain luar daerah disarankan sangat dibatasi, misalnya tidak lebih dari 1–2 orang per tim, dan hanya untuk mengisi posisi spesifik. Selain itu, masyarakat mendorong agar sebelum Bupati Cup, digelar seleksi resmi antar-kecamatan untuk memastikan seluruh pemain yang terlibat benar-benar merupakan perwakilan terbaik dari daerah.

Warga juga menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan ketat oleh panitia. Masyarakat meminta panitia tidak ragu memberikan sanksi tegas—mulai dari diskualifikasi hingga pengurangan poin—jika ditemukan pelanggaran penggunaan pemain luar yang tidak sesuai dengan regulasi yang ditetapkan.

Masyarakat berharap Bupati Cup 2025 menjadi pintu masuk bagi pembinaan berkelanjutan, bukan sekadar agenda seremonial tahunan, misalnya dengan membentuk tim sepak bola Kerinci dari hasil seleksi turnamen.

Keputusan mengenai regulasi pemain ini akan menjadi ujian bagi panitia dan Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam mewujudkan harapan masyarakat untuk menjadikan Bupati Cup sebagai wadah lahirnya bibit atlet asli daerah. Pungkas


(S boy)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Iklan