Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan


Diduga Ada Intimidasi Keluarga Korban Malapraktik, Oknum Bidan dan Oknum Media Disorot BARA JP

Tasya Febri Aulia Situmorang
Selasa, 23 Desember 2025
Last Updated 2025-12-23T03:04:24Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
INGIN KEGIATAN ANDA/ORGANISASI/POLITIK DILIPUT??



Way Kanan, Fakta62.info-


Dugaan praktik malapraktik medis yang menewaskan seorang warga Kampung Pakuwon Sakti SP 5B, Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan, 22 -12-2025. kini Berkembang menjadi sorotan serius publik. Selain dugaan kelalaian medis, keluarga korban juga mengaku mengalami intimidasi yang diduga dilakukan oleh oknum bidan, perawat, serta oknum media yang mengaku berasal dari iNews TV.


Korban bernama Petrus Sudiono dilaporkan meninggal dunia beberapa saat setelah mendapatkan tindakan medis berupa pemberian obat sirup dan obat yang dimasukkan melalui dubur di sebuah tempat praktik bidan. 


Tindakan tersebut diduga dilakukan oleh oknum bidan berinisial SR, dibantu oleh seorang perawat berinisial An, yang diketahui merupakan suami dari bidan tersebut.


Menurut keterangan keluarga, tempat kejadian merupakan lokasi praktik bidan yang diduga tidak memenuhi standar pelayanan medis. Dalam kondisi keluarga yang masih berduka, mereka justru didatangi oleh seorang oknum media yang mengaku dari iNews TV, yang meminta agar keluarga korban menandatangani surat pernyataan perdamaian antara keluarga korban dan pihak terduga pelaku malapraktik.


Ironisnya, setelah oknum media tersebut keluar dari rumah korban, ia kembali datang dan langsung meminta tanda tangan keluarga korban pada sebuah dokumen yang disebut sebagai “surat perdamaian”. Tidak berselang lama setelah surat tersebut ditandatangani, oknum media kembali mendatangi rumah korban dengan membawa serta oknum bidan terduga pelaku, didampingi beberapa orang yang disebut berasal dari kalangan seprofesi, serta seorang oknum dokter berinisial Ank.


Pihak keluarga mengaku merasa tertekan dan tidak memiliki ruang untuk menolak permintaan tersebut.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Orang tua kami meninggal dunia diduga akibat kelalaian oknum bidan berinisial SR.


 Di tengah duka, kami justru didatangi dan diminta menandatangani surat perdamaian,” ungkap Rn, anak korban, kepada awak media.


Kasus ini mendapat perhatian dari masyarakat sipil dan pemerhati hukum. Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dua dugaan serius, yakni dugaan malapraktik medis yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang serta dugaan intimidasi terhadap keluarga korban.


Ketua BARA JP secara tegas meminta pihak kepolisian bertindak cepat dan profesional.

“Kami minta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus malapraktik yang menyebabkan meninggalnya saudara Petrus Sudiono. Jangan ada pembiaran,” tegasnya.


Selain itu, BARA JP juga mendesak Komisi IV DPRD Way Kanan serta Dinas Kesehatan untuk turun langsung ke lapangan, mengevaluasi izin praktik, serta menelusuri bagaimana prosedur pelayanan medis bisa berujung pada hilangnya nyawa warga.


“Ini harus menjadi perhatian serius. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali. Proses hukum harus berjalan secara transparan dan adil,” tambahnya.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak oknum bidan, perawat, maupun oknum media yang disebut-sebut terlibat. Pihak kepolisian diharapkan segera memberikan perlindungan hukum kepada keluarga korban serta memastikan penegakan hukum berjalan tanpa intervensi pihak mana pun.


( Tim smsi)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Iklan