Beritaindo.online
Telah terjadi tanah longsor di Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, Kamis (6/7/2023).
Longsor tersebut menimpa sebuah rumah milik pasangan suami istri I Ketut Tunas dan Ni Nyoman Ririg.
Akibatnya, rumah tertimbun longsoran saat korban berada di dalam rumah.
Petugas dan warga pun melakukan evakuasi secara manual.
Diketahui, rumah tersebut dihuni oleh I Ketut Tunas, Ni Nyoman Ririg, dan cucunya Komang Aditya.
Satu penghuni atas nama Nyoman Ririg ditemukan selamat, dengan kondisi patah kaki serta dilarikan ke RSUD Karangasem.
Sedangkan Ketut Tunas ditemukan meninggal dunia, serta cucunya I Komang Aditya masih dalam pencarian petugas.
I Kadek Yasa, warga Banjar Dinas Ngis, mengatakan tidak ada yang melihat kejadian nahas itu.
Mengingat kondisi cuaca yang masih gelap.
Ditambah, jarak dari lokasi kejadian menuju permukiman warga lumayan jauh.
Kondisinya pun cukup terjal, serta banyak semak dan pepohonan.
Untuk sampai ke lokasi, masyarakat harus berjalan kaki.
"Pagi hari warga sudah menemukan longsor. Warga memukul kulkul bulus. Akhirnya masyarakat berdatangan ke lokasi. Setelah itu warga berdatangan membantu mengevakuasi korban longsor," ungkap Kadek Yasa, Jumat 7 Juli 2023 siang hari.
Kejadiannya diperkirakan lumayan cepat, sehingga korban tak sempat untuk menghindar.
Apalagi hujan di lokasi terjadi cukup lama, dengan intensitas yang cukup deras.
Diperkirakan penghuni tak bisa menyelamatkan diri karena usia sudah tua.
Jalan menuju lokasi kejadian pun tertutup longsoran, serta akses sulit.
Info di lokasi kejadian, warga sekitar sempat dengar suara gemuruh.
Hanya saja masyarakat tak berani memastikan dan mengecek.
Mengingat hujan cukup lebat dan suasana cukup mencekam.
"Katanya masyarakat sempat dengar suara gemuruh saat malam hari," ungkap seorang warga yang tidak menyebut nama.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Karangasem, Putu Eka Tirtana, mengungkapkan, longsor menghantam satu unit rumah.
Saat ini tim gabungan dari Basarnas, BPBD Karangasem, TNI, Kepolisian serta masyarakat sekitar sedang melakukan pencarian.
"Ada tiga yang tertimbun. Satu orang dalam pencarian," ungkap Eka.
Tim gabungan bersama masyarakat lakukan pencarian secara manual menggunakan cangkul, sekrop, dan lainnya.
Petugas tak bisa menggunakan alat berat karena aksesnya jalan ke lokasi terjal, hanya bisa dilalui pejalan kaki.
"Masih proses pencarian. Kita pakai peralatan manual. Semua warga membantu," jelas I Putu Eka.
Kendala yang dihadapi petugas gabungan dan masyarakat di lapangan saat mengevakuasi yakni cuaca tidak bersahabat.
Sampai berita ditulis, hujan masih mengguyur lokasi kejadian.
Kondisi tanah juga labil di karenakan masih hujan.
Potensi longsor masih terjadi karena kondisi tanahnya labil, serta rawan.
"Makanya petugas harus hati - hati saat pencarian karena kondisi tanah labil. Apalagi hingga kini di lokasi kejadian masih hujan," jelas Eka Tirtana, mantan pegawai Humas Pemkab Karangasem.
Sumber dari : Tribun.com