Menurut keterangan saksi sekaligus tetangga korban, Ibu Yurike Kowel, api mulai terlihat pada pukul 04.00 subuh. "Saya langsung keluar rumah, melihat api sudah membesar di rumah sebelah. Saya berteriak meminta tolong kepada warga lain," tutur Kowel.
Respon cepat ditunjukkan oleh warga dan pemerintah desa serta pihak kepolisian sektor Tareran dan anggota DPRD kabupaten Minahasa Selatan yang berdomisili di desa tersebut segera menghubungi pihak pemadam kebakaran. Dua unit mobil pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Minahasa Selatan tiba di lokasi sekitar 20–25 menit setelah laporan diterima. Tim Damkar dengan sigap melakukan pemadaman untuk mencegah api merembet ke rumah warga sekitar.
Lyffia Lumanauw, ASN PPPK Dinas Damkar Minsel yang turut bertugas, menjelaskan bahwa api berhasil dipadamkan setelah sekitar 35 menit upaya pemadaman. "Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Minahasa Selatan agar selalu waspada. Sebelum tidur atau meninggalkan rumah, periksa kembali semua peralatan listrik maupun barang yang berpotensi menyebabkan kebakaran," imbau Lumanauw.
Sekitar kurang lebih hampir pukul 5 pagi, api sudah bisa dipadamkan.
Berdasarkan keterangan tambahan, sekitar pukul 02.00 WITA, pemilik rumah masih sempat beraktivitas di dalam rumah sebelum kejadian. Keterangan saksi api berawal dari tungku (Dodika). Hingga pagi hari, warga Desa Rumoong Atas Dua langsung bergotong royong menggalang bantuan bagi keluarga korban.
Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun seluruh isi rumah dilaporkan ludes terbakar.
(Korwil Sulut/BT)