Kepala Desa Lipukasi Optimistis Hadirkan Perubahan Nyata Lewat Kolaborasi Program Pusat–Daerah
Barru -Fakta 62–(18/12/2025)
Kepala Desa Lipukasi, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Awaluddin, S.E., M.M., menyampaikan optimisme tinggi terhadap arah pembangunan desa pada tahun 2025. Hal itu didasarkan pada berbagai capaian dan program strategis hasil kolaborasi antara pemerintah desa, kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat.
Awaluddin mengungkapkan, salah satu capaian membanggakan adalah penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Desa Lipukasi tercatat sebagai salah satu penyumbang zakat terbesar di Kabupaten Barru, khususnya dari sektor kelautan, pada tahun pertama kepemimpinannya.
“Alhamdulillah, ini menjadi bukti bahwa kesadaran masyarakat meningkat dan pengelolaan potensi desa berjalan baik,” ujarnya.
Selain itu, Desa Lipukasi juga mendapat dukungan signifikan dari pemerintah kabupaten melalui program pembangunan infrastruktur jalan, dengan nilai anggaran mencapai kurang lebih Rp10 miliar yang diterima pada tahun 2025. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah serta mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Tak hanya infrastruktur jalan, pemerintah desa juga menerima program pasar desa dari pemerintah kabupaten. Keberadaan Pasar Desa Lipukasi dinilai sangat membantu perputaran ekonomi masyarakat dan menjadi pusat aktivitas perdagangan warga.
Dalam upaya menekan angka kemiskinan ekstrem, Awaluddin menegaskan pentingnya sinergi data dan kolaborasi lintas pemerintahan. Program bantuan seperti BLT, PKH, dan bantuan sosial lainnya merupakan kebijakan pusat, sementara pemerintah desa berperan dalam inventarisasi, verifikasi, dan validasi data agar bantuan tepat sasaran.
“Kami terus memantau perubahan desil kesejahteraan masyarakat setiap tahun. Dari situ bisa dilihat apakah warga masih masuk kategori miskin ekstrem atau sudah meningkat taraf hidupnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, hasil evaluasi tahunan menunjukkan adanya perubahan desil kesejahteraan, yang menjadi dasar penyesuaian program bantuan, termasuk pemberian BPJS Kesehatan gratis bagi warga yang masuk kategori miskin.
Menurutnya, keterbatasan kuota bantuan dari pemerintah kabupaten membuat akurasi data menjadi sangat penting. Oleh karena itu, sosialisasi terus dilakukan bersama pendamping sosial agar masyarakat memahami mekanisme penetapan penerima manfaat.
Desa Lipukasi sendiri memiliki sekitar 5.000 jiwa penduduk, dengan lebih dari 3.600 pemilih terdaftar. Pemerintah desa berkomitmen memastikan seluruh program pembangunan dan perlindungan sosial benar-benar menyentuh warga yang membutuhkan
Reporter",(Kul indah)
