Camat Bilah Barat M Noor Putra belakangan ini diketa hui jarang berada di kantor. Selain itu, adanya dugaan penggelembungan dan penyimpangan anggaran operasional kantor Kecamatan Bilah Barat, Labuhanbatu tahun anggaran 2024.
Anggaran senilai puluhan juta rupiah yang dialokasikan dari anggaran APBD Tahun 2024 pada kegiatan pembelian pakaian paskibraka Rp.37.200.009, pakaian batik Rp.35.478.000, belanja makanan minuman rapat Rp.50 juta.
“Belanja pakain paskibra dan batik total dana dihabiskan kurang lebih 70 juta. Hal ini sudah tak masuk akal belanja tersebut menghabiskan dana puluhan juta rupiah, diduga syarat terjadinya korupsi,”ucap seorang sumbar berinisial PE (28 th) pada Kamis (17/07)
Selain itu, katanya, masih banyak belanja diduga dananya tidak masuk akal dengan nilai yang terlampau besar yakni seperti, belanja langganan jurnal surat kabar majalah sebesar Rp.33.500.000, dan belanja alat bahan untuk kegiatan kantor alat tulis RP.44.241.000.
“Belanja journal saja menelan dana 33 jutaan sudah tak masuk akal. Semua rincian belanja anggaran operasional kantor tersebut diduga di mark-up (Penggelembungan) oleh camat,” katanya.
Selanjutnya, masyarakat berharap kepada aparat penegak hukum khususnya Kejaksaan Negeri Labuhanbatu agar dapat menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara dari belanja operasional kantor Kecamatan Bilah Barat pada anggaran tahun 2024 yang bersumber dari APBD.
Sumber: Indometro.id
