Amurang, fakta62.info-
Sorak penonton pecah di lintasan atletik Porkab Minahasa Selatan 2025, Selasa (26/8). Di antara derap langkah para pelari dewasa, seorang bocah kecil berusia 8 tahun menarik perhatian. Ia adalah Okan Oroh, siswa kelas 3 SD Inpres Lansot, Kecamatan Tareran, yang menjadi peserta termuda di nomor lari 1500 meter.
Tubuh mungil Okan tampak berlari dengan penuh semangat, mencoba mengikuti irama langkah pelari senior yang jauh lebih berpengalaman. Meski napas terengah-engah, wajahnya tetap menunjukkan tekad kuat. Tak disangka, perjuangannya membuahkan hasil: Okan berhasil mencapai garis finish dan bahkan mengungguli tiga pelari lainnya.
“Rasanya senang sekali bisa lari sampai finish. Saya hanya mau bawa nama sekolah dan kecamatan,” ujar Okan polos, sambil tersenyum lelah namun bangga.
Camat Tareran Hizkia Kondoj, yang hadir langsung mendukung, mengaku bangga atas prestasi anak didik di wilayahnya. “Okan bukan hanya turun di nomor 1500 meter, tapi juga ikut lari 80 meter. Keberaniannya patut menjadi inspirasi bagi generasi muda kita,” kata Kondoj.
Kehadiran Okan di Porkab Minsel 2025 bukan sekadar soal lomba. Lebih dari itu, ia mengingatkan bahwa olahraga adalah ruang bagi siapa saja, tanpa memandang usia. Dengan semangatnya yang tulus, Okan telah menunjukkan arti sebenarnya dari sportivitas: berani mencoba, berjuang sampai akhir, dan tidak menyerah.
Di tengah gemerlap kompetisi, langkah kecil Okan meninggalkan jejak besar—membangkitkan harapan bahwa masa depan olahraga Minsel akan lahir dari generasi muda yang penuh keberanian seperti dirinya.
(Korwil Sulut/BT)