SOPPENG, Jurnalisme.info-
Pemerintah Kabupaten Soppeng terus berupaya mendorong peningkatan produktivitas pertanian dan efisiensi biaya pengelolaan lahan. Salah satu langkah nyata yang kini dijalankan adalah program “Listrik Masuk Sawah” yang dinilai mampu menekan biaya operasional petani secara signifika (28/1012025).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng, Hariyadi Arif, STP., M.Si., saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Senin, 28 Oktober 2025, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan wujud perhatian pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Soppeng, Suwardi Haseng, S.E., terhadap kesejahteraan petani.
“Program listrik masuk sawah ini bertujuan membantu petani mengurangi biaya operasional di lapangan. Kalau dulu mereka menggunakan BBM dengan biaya tinggi, sekarang dengan listrik biayanya bisa ditekan. Tarifnya hanya sekitar Rp6.500 per kilowatt, jauh lebih hemat,” tutur Hariyadi.
Ia juga menambahkan, Dinas Pertanian tetap berkomitmen mengawal distribusi pupuk bersubsidi agar tepat sasaran sesuai kebutuhan kelompok tani. Menurutnya, harga pupuk di tingkat lapangan sudah mengikuti ketentuan terbaru per Oktober 2025, dengan kisaran harga sekitar Rp90.000 per zak untuk jenis NPK.
“Yang penting sekarang bagaimana kita menjaga agar bantuan dan pupuk sampai ke petani yang berhak. Selain itu, kita dorong kelompok tani tetap aktif berkoordinasi dengan dinas, agar distribusi dan penggunaan pupuk bisa lebih efisien,” jelasnya.
Hariyadi juga menegaskan bahwa kolaborasi dan silaturahmi antara petani, penyuluh, dan pemerintah daerah harus terus diperkuat untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Soppeng.Sulawesi Selatan.





